Bentrok di kompleks Al Aqsa
Polisi Israel dan jemaah warga Palestina bentrok di salah satu tempat suci keagamaan yang paling sensitif di Yerusalem.
Polisi menahan warga yang melemparkan batu ke kompleks Temple Mount yang bagi umat Muslim dikenal nama nama Haram al-Sharif.
Kawasan itu berisi baik Mesjid Al-Aqsa dan tempat suci bagi warga Yahudi, Dinding Barat.
Seorang juru bicara mengatakan polisi tidak memasuki mesjid Al Aqsa tersebut.
Bentrokan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dalam beberapa pekan terakhir mengenai wilayah tersebut.
Hari Sabtu, polisi Yerusalem mengumumkan mereka akan memperkuat penjagaan di sekitar Haram Al-Sharif setelah para pemimpin Muslim mendesak warga Palestina, guna mempertahankan Yerusalem dari apa yang mereka sebut "penaklukan oleh Yahudi."
Sudah lama beredar rumor di kalangan Palestina bahwa kelompok ekstrimis Yahudi berencana menghancurkan mesjid Al-Aqsa, walau tidak ada bukti-bukti bahwa hal tersebut akan dilakukan.
Bulan lalu, polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut guna membubarkan 150 pengunjuk rasa Palestina, yang sebelumnya melempar batu ke arah warga non Muslim yang memasuki kompleks mesjid Al-Aqsa.
Polisi Israel mengatakan pengunjung itu adalah turis asing, namun Palestina mengatakan mereka adalah ekstrimis Yahudi.
Dalam insiden terakhir baru-baru ini, polisi mengatakan mereka memasuki kawasan mejsid, setelah para pengunjuk rasa melempar baru dan bom molotov ke arah polisi.
Juru bicara polisi Yerusalem Shmuel Ben-Ruby mengatakan pasukan keamanan menggunakan granat kejut guna membubarkan pengunjuk rasa, dan mereka tetap dalam keadaan siaga di daerah tersebut.
Polisi juga mengatakan mereka telah menahan menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Hatem Abdel Qader, dengan tuduhan penghasutan.
Pejabat Palestina mengatakan polisi telah menutup kompleks mesjid, dan sekitar 100 warga Palestina masih terjebak di dalamnya.
Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/10/091025_alaqsa.shtml
Polisi menahan warga yang melemparkan batu ke kompleks Temple Mount yang bagi umat Muslim dikenal nama nama Haram al-Sharif.
Kawasan itu berisi baik Mesjid Al-Aqsa dan tempat suci bagi warga Yahudi, Dinding Barat.
Seorang juru bicara mengatakan polisi tidak memasuki mesjid Al Aqsa tersebut.
Bentrokan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dalam beberapa pekan terakhir mengenai wilayah tersebut.
Hari Sabtu, polisi Yerusalem mengumumkan mereka akan memperkuat penjagaan di sekitar Haram Al-Sharif setelah para pemimpin Muslim mendesak warga Palestina, guna mempertahankan Yerusalem dari apa yang mereka sebut "penaklukan oleh Yahudi."
Sudah lama beredar rumor di kalangan Palestina bahwa kelompok ekstrimis Yahudi berencana menghancurkan mesjid Al-Aqsa, walau tidak ada bukti-bukti bahwa hal tersebut akan dilakukan.
Bulan lalu, polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut guna membubarkan 150 pengunjuk rasa Palestina, yang sebelumnya melempar batu ke arah warga non Muslim yang memasuki kompleks mesjid Al-Aqsa.
Polisi Israel mengatakan pengunjung itu adalah turis asing, namun Palestina mengatakan mereka adalah ekstrimis Yahudi.
Dalam insiden terakhir baru-baru ini, polisi mengatakan mereka memasuki kawasan mejsid, setelah para pengunjuk rasa melempar baru dan bom molotov ke arah polisi.
Juru bicara polisi Yerusalem Shmuel Ben-Ruby mengatakan pasukan keamanan menggunakan granat kejut guna membubarkan pengunjuk rasa, dan mereka tetap dalam keadaan siaga di daerah tersebut.
Polisi juga mengatakan mereka telah menahan menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Hatem Abdel Qader, dengan tuduhan penghasutan.
Pejabat Palestina mengatakan polisi telah menutup kompleks mesjid, dan sekitar 100 warga Palestina masih terjebak di dalamnya.
Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/10/091025_alaqsa.shtml
0 Response to "Bentrok di kompleks Al Aqsa"
Posting Komentar